polisi yang menganiaya operator warnet |
Indonesiaviralnews - Satu fakta yang menarik dari oknum polisi yang menganiaya operator warnet dan di di Jalan Raya Menteng, Kecamatan Medan Denai, Medan, Sumatera Utara, Rabu (3/8/2016).
Ternyata dua orang oknum polisi tidak ada hubungan keluarga dengan pelajar SMA yang masuk ke dalam warnet saat masih berada jam sekolah.
Oknum tersebut juga menganiaya pelajar SMA yang tengah berada di warnet tersebut. Korban berinisial MS alias Ozan (17), warga Jalan Raya Menteng, sehari-hari bekerja sebagai penjaga Warnet Bloody.
Pada Rabu (3/8/2016) pagi, ia tengah jaga di warnet tersebut, kemudian masuklah dua siswa sekolah ke warnetnya.
"Baru pertama kali orang itu ke sini. Satu pakai seragam lengkap, tapi kancing bajunya terbuka. Satu lagi pakai kaus, tapi pakai celana SMA lengkap sama sepatu dan tas," kata MS, Kamis (4/8/2016) petang.
Menurut dia, kedua anak itu sudah sempat bermain internet. Kemudian datanglah dua oknum polisi.
Mereka adalah Aiptu JMS dan Aiptu S yang biasa mengatur lalu lintas tepat di depan warnet.
"Tiap pagi orang itu ngatur lalu lintas di Simpang Swadaya ini. Tiba-tiba orang itu masuk ke warnet, anak yang pakai seragam langsung kabur. Tinggal yang pakai baju kaus."
"Langsung dimarahi anak itu. Dipaksa pakai baju sekolahnya, habis itu difoto orang itu," ucapnya.
Setelah siswa itu memakai baju seragam, dia diinterogasi oleh S. Sementara itu, JMS menghampiri MS yang duduk di depan komputer.
JMS menendang dan memukul MS berkali-kali. Oknum polisi itu juga memukul siswa yang duduk di bangku warnet.
MS mengaku tidak tahu apa yang memicu oknum polisi itu hingga menganiayanya.
Penganiayaan terekam dalam video berdurasi dua menit 22 detik melalui CCTV warnet.Video tersebut kemudian diunggah oleh seseorang ke Facebook pada Kamis (4/8/2016).
Video CCTV Merekam Polisi Memukul Penjaga Warnet
MS mengaku tidak mengenal orang yang mengunggah video itu. Ia mengatakan, nama akun Facebook itu tidak sama dengan nama pemilik warnet tersebut.
Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Sumut Komisaris Besar Polisi Rina Sari Ginting mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kejadian dan mengidentifikasi orang yang berseragam kepolisian tersebut.
"Kita masih menyelidiki rekaman itu dan mengidentifikasi siapa sebenarnya oknum Polri yang ada di rekaman itu," kata Rina.
Rina belum dapat memastikan apakah siswa yang dianiaya itu adalah putra salah satu oknum polisi tersebut, seperti informasi yang beredar di kalangan wartawan.
"Kita masih selidiki dan mencoba mengidentifikasi," kata Rina mengulang. (IvN/TS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar