Indonesiaviralnews - Pagelaran Olimpiade Brasil benar-benar luar biasa memberikan hiburan bagi seluruh negara didunia. Tak terkecuali Indonesia tentunya. Hal tersebut karena Indonesia meraih medali emas pada olimpiade tersebut. lebih tepatnya pada cabang olah raga bulu tangkis.
Apalagi medali emas tersebut didapatkan tepat dengan momen hari kemerdekaan Indonesia. Benar-benar kado yang luar biasa membanggakan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bahkan Susi susanti yang maestro bulu tangkis pun tak kuasa menahan air matanya.
Indonesia juara, ya karena Indonesia juara dan melambungnya nama Indonesia diseluruh dunia merupakan kebanggan tersendiri bagi kita.
Selain membanggakanya medai emas tersebut saat momen kemenangan kalau diperhatikan hampir semua atlet yang menjadi juara di Olimpiade atau ajang olahraga lainnya memiliki suatu kesamaan saat mereka difoto.
Mereka semua selalu menggigit medalinya.
Lalu apa alasannya mereka melakukan itu semua? Ternyata semua itu bukan kemauan para atlet lho.
Menurut David Wallechinsky, presiden International Society of Olympic Historians, semua itu adalah untuk memenuhi tuntutan fotografer yang memotret mereka saat di podium.
"Itu sudah menjadi seperti obsesi para fotografer. Dengan menggigit medali, foto akan terlihat lebih hidup," ujar Wallechinsky. Tradisi tersebut sudah dilakukan bertahun-tahun.
Namun David W. Lange dari Numismatic Guaranty Corporation jika ditilik secara historis, praktik menggigit medali diduga untuk memastikan medali tersebut terbuat dari emas murni atau tidak. Emas murni adalah medali yang relatif lunak dan akan sedikit berbekas saat tertekan.
Namun, setelah 50 tahun, medali bukan emas murni lagi. Tahun ini, medali emas terdiri dari 1,34 persen, atau sekitar 6 gram emas. Sisanya adalah perak 93 persen, dan tembaga 6 persen.
Jadi sebetulnya digigit atau tidak, tak ada pengaruhnya untuk meneliti keaslian emas yang jadi bahan dasar medali. Namun hal itu tetap dilakukan karena sudah menjadi tradisi.
Selain membanggakanya medai emas tersebut saat momen kemenangan kalau diperhatikan hampir semua atlet yang menjadi juara di Olimpiade atau ajang olahraga lainnya memiliki suatu kesamaan saat mereka difoto.
Mereka semua selalu menggigit medalinya.
Lalu apa alasannya mereka melakukan itu semua? Ternyata semua itu bukan kemauan para atlet lho.
Menurut David Wallechinsky, presiden International Society of Olympic Historians, semua itu adalah untuk memenuhi tuntutan fotografer yang memotret mereka saat di podium.
"Itu sudah menjadi seperti obsesi para fotografer. Dengan menggigit medali, foto akan terlihat lebih hidup," ujar Wallechinsky. Tradisi tersebut sudah dilakukan bertahun-tahun.
Namun David W. Lange dari Numismatic Guaranty Corporation jika ditilik secara historis, praktik menggigit medali diduga untuk memastikan medali tersebut terbuat dari emas murni atau tidak. Emas murni adalah medali yang relatif lunak dan akan sedikit berbekas saat tertekan.
Namun, setelah 50 tahun, medali bukan emas murni lagi. Tahun ini, medali emas terdiri dari 1,34 persen, atau sekitar 6 gram emas. Sisanya adalah perak 93 persen, dan tembaga 6 persen.
Jadi sebetulnya digigit atau tidak, tak ada pengaruhnya untuk meneliti keaslian emas yang jadi bahan dasar medali. Namun hal itu tetap dilakukan karena sudah menjadi tradisi.
Jadi sekarang sudah diketahui bahwasanya menggigit medali itu karena mengecek kualitas emas murni atau bukan, dan karena sebuah tradisi. Namun memang dapat diakui bahwa saat foto menggunakan medali dengan digigit atau tidak akan berbeda kualitasnya. (TS/IvN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar